Memories

 


Di sebuah ruangan kelas yang disulap menjadi tempat lomba anak-anak SD. 8 tahun yang lalu. Tepatnya di umur gue yang ke-9 tahun. Gue mengikuti lomba catur tingkat kecamatan. Lomba pertama yang gue lakukan di hidup gue. Gue yang baru mengetahui strategi dasar permainan catur sudah harus mewakili sekolah untuk perlombaan ini. Gue mikirnya pada saat itu ya karena gue jago main caturnya. Tapi sekarang gue sadar kalo mungkin sekolah memilih gue sebagai peserta lomba dulu ya karena gak ada lagi murid yang bisa main catur di sana selain gue. Bukan karena gue hebat. Hahaha.  

Meskipun 8 tahun sudah berlalu, gue gak akan pernah melupakan pengalaman ini. Ketika gue masuk arena perlombaan, di sana isinya laki-laki semua. Gue grogi, gugup, dan keringat dingin karena merasa asing. Gue dari dulu orangnya panikan meskipun gak ada sesuatu yang salah. Toh harusnya gue bangga karena gue perempuan satu-satunya yang bisa bermain catur di ruangan itu. Tapi tetep, Natasya kecil tetap nervous

Gue berhasil menang di beberapa ronde. Hingga pada babak penyisihan gue kalah oleh seorang laki-laki berkulit putih, tinggi, dan pintar. Dia mengalahkan gue dengan waktu yang cukup lama tapi gue akui strateginya itu bagus. Gue masih ingat pada saat itu gue sama sekali gak tahu kalo pion bisa melangkah bersama pion lain untuk pertama kali mulai. Sedangkan dia sudah melakukan strategi itu dan bikin gue terheran-heran pada masanya. Stupid me lol. Akhirnya gue dikalahkan oleh dia. 

Memori yang manis. Gue kadang gak percaya kalo gue sudah bisa bermain catur dari umur 9 tahun. Ini bukan suatu kehebatan sih, tapi untuk gue yang kesehariannya sekarang selalu merasa bodoh, tentu saja itu sejarah yang cukup wow. 

Mengikuti perlombaan catur saat kelas 4 SD merupakan memori yang bagus. Gue sangat senang mengenangnya. Senang mengingat bagaimana dulu gue melakukan latihan, dipuji guru dan orangtua, serta mendapat uang saku pertama dari sekolah karena mengikuti perlombaan yang tidak gue juarai tersebut. Gue senang karena masa kecil gue tidak diselimuti sesuatu yang buruk untuk diingat. Karena kenangan buruk itu destructive ketika kita dewasa. Hehehe.

Beranjak remaja. 

Jatuh cinta. Jatuh cinta pertama ketika remaja benar-benar bisa membuat mabuk. Serius. Ada ingatan di masa remaja gue yang bisa dibilang ingatan paling buruk sepanjang gue hidup di dunia. 

Pada saat itu usia gue 15 tahun, gue sangat menyukai seorang cowok, dan gue bisa dekat dengan cowok itu sampai akhirnya berpacaran. Ya, sotoy banget emang gue anaknya, sampe pacaran dari umur 15 tahun hahaha. Cowok itu orangnya cukup keren menurut gue. Dia berteman dengan orang-orang keren. Jago bermain alat musik dan suaranya bagus. Sampai gue kenyang mendengar dia nyanyi setiap hari. Orangnya romantis. Sangat-sangat bisa menyayangi gue dan tahu caranya membahagiakan gue. 

Tapi berpacaran itu tidak pernah tentang haha-hihi doang. Something bad happened to us, dia mengambil keputusan untuk selingkuh dari gue ketika H-30 hari ulang tahun gue yang ke-16. Gue bahkan masih ingat tanggal berapa gue mergokin dia punya cewek baru. Dia "main rapi". Bahkan di  hari-hari sebelumnya gue sama dia masih baik-baik aja. 

Gue gak menyalahkan 100% soal perselingkuhan yang dia lakukan. Karena sudah pasti faktor salah satunya adalah kekurangan yang ada dalam diri gue. Mungkin sifat gue, rasa jenuh yang selalu timbul dari gue, dan sebagainya. Tapi intinya prinsip gue dari dulu adalah pengkhianatan itu bukan bagian dari ups and downs suatu hubungan, makanya gue memilih untuk berhenti dari hubungan itu. Meskipun gue dan dia masih bisa memperbaikinya karena beberapa alasan. 

Kejadian patah hati pertama itu merupakan hari yang begitu buruk buat gue. Memori paling busuk yang melekat bersama diri gue sampai gue dewasa nanti. Bukan tidak berusaha dilupakan, gue hanya sudah menerima fakta bahwa itu adalah bagian dari perjalanan gue. Dan juga alasan untuk gue dipertemukan dengan hal baik yang lebih pantas gue terima. 

Gue katakan kenangan buruk karena gue merasa buruk akan diri gue sendiri. Gue sangat naif ketika usia 15 tahun dulu. Gue hanya orang yang dominan mengandalkan perasaan pada saat itu. Cenderung irasional. Terlalu mabuk, seperti yang gue bilang sebelumnya. 

Gue masih ingat gue nangis seharian sampai gak bisa tidur. Gue kacau. Bodoh. Baru pertama kalinya dalam hidup gue dipenuhi seabrek emosi negatif sekaligus. Kecewa, marah, jijik, muak, semuanya ada dalam diri gue di hari itu. Rasanya methaporically pengen nampar diri gue sendiri sesegera mungkin ketika dulu gue bahagia kayak orang bego selama jatuh cinta ke orang tersebut. Gue selalu tersenyum bersama orang tersebut. Dan orang itu membahagiakan gue dengan mudahnya yet berakhir being manipulative.


Sulit sebenarnya memilih memori apa yang worth to write. Bukan soal bagus atau buruk kenangannya. Tapi karena terlalu banyak yang terjadi dalam hidup selama kurun waktu 17 tahun ini. Rasanya banyak sekali yang bisa gue ceritakan. Tapi sepertinya dua memori tadilah yang paling membekas di benak gue setiap kali gue melakukan sesuatu. Entah kenapa. Contohnya setiap gue melakukan persaingan dengan orang lain saat ini, gue langsung teringat ketika gue bermain catur dulu. Ketika gue merasakan jatuh cinta lagi juga gue ingatnya kejadian buruk itu. Ketika gue berpikir, melamun, dan istirahat pun yang frequently muncul dalam kepala gue adalah dua hal tadi. Semuanya punya makna tersendiri dalam kehidupan gue saat ini dan kedepannya. 

Hidup terus berjalan. Gue pada akhirnya akan terus menciptakan memori-memori baru. Gue harap suatu hari akan banyak memori baik yang gue tulis di blog ini maupun yang gue kenang dalam diri gue. 

See you in the next post. Have a great life! 🌞🙋

#3rdtopic
#30dayswriting
#cumangetik





You Might Also Like

1 Comments

  1. keren banget udah ikut lomba catur pas masih SD :" semangat terus kakk, yakin banget dia bakal nyesel udah cheating dari orang setulus kakak yey!

    ReplyDelete

SYAA

My photo
coffeetalkie
Indonesia
Halo folks! Welcome to my random thoughts. My name is Natasyariana Sonawan. Syaa for short. An INTJ for seven times of MBTI test. 17 and still evolves. Live to read. To write. And to learn. You might haven't known me before. Now here you are.
View my complete profile