30 Before 60

Haiii! Good evening, gute nacht, спокойной ночи, goede nacht, bonne nuit, buona notte, おやすみなさい, selamat malam, semua! 

Sekitar 5 Menit yang lalu gue lagi ngelamunin sesuatu. Bukan ngelamun secara profesional gitu sih, tapi ngelamun yang beneran bengong per se. Eh, tiba-tiba sesuatu terlintas di otak gue. Bukan ide cemerlang. Cuma lebih tepatnya sebuah ingatan. Bukan ingatan semacem bareng mantan gitu. Tapi ini ingatan tentang gue mengunduh sesuatu dari Pinterest sejak kapan tau. Gue langsung buka deh galeri hp. Ternyata bener, sesuatu yang mengusik lamunan gue ada di situ. Pardon me atas segala kelebayan.

tadaa
source: Pinterest
Tadaaa! You might have seen this,
beberapa orang pernah posting ini dan
memang ada di Pinterest.

Nah, challange ini memang menarik banget, apalagi buat yang suka nulis kayak gue, auto gue mau ngikutin tantangan nulis tersebut di blog ini. excited*. Bisa dilihat topik-topiknya memang ringan banget kelihatannya*, tapi gampang-gampang susah lho dieksekusinya hahaha. Dan bukan cuma menarik, gue langsung bisa tahu manfaat apa yang akan gue dapat ketika gue berhasil menyelesaikan 30 Days Writing Challange ini suatu hari nanti. Yup, gue bukan orang yang asal ngerjain sesuatu tanpa ada tujuan dan manfaatnya, kalo gak ada manfaatnya buat orang lain, at least harus ada buat diri gue sendiri. 

Benefits~

Selain ngelatih kemampuan menulis dan bercerita kamu, me personally, menganggap tantangan menulis 30 topik ini juga membantu gue mengenali diri gue sendiri dari topik ke topiknya. Mendeskripsikan hal personal yang kita punya menjadi serangkaian tulisan itu adalah ide bagus menurut gue. Entah itu tentang kepribadian gue, cara pandang gue, atau penjelasan orientasi gue terhadap berbagai sesuatu dalam hidup gue sendiri.

Apa sih manfaat mengenali diri? Yaaa, banyak banget lahhh. 

Menurut gue, perempuan yang cerdas adalah perempuan yang capable untuk mengenali dirinya sendiri, mengetahui apa kemauannya, memahami apa yang ada dipikirannya, dan tahu persis bagaimana sudut pandangnya pribadi tentang rangkaian peristiwa yang dia alami sendiri di dalam kehidupan. So, let's say ini bisa jadi latihan mengasah kecerdasan kamu. Meskipun gue tahu kecerdasan universal itu definisinya lebih dari itu, sih. 😀

Mengenal diri sendiri juga membantu kita setting boundaries perihal apa yang kita inginkan dari perlakuan orang lain, dan membentengi siapapun yang punya intentions kurang baik serta kepengen bertindak semena-mena ke kita (yang tidak sesuai dengan identitas yang kita kenali mengenai diri kita). Seperti yang kita semua tahu: setting boundaries = self love. intermezzo dikit*Gue bakal bahas mengenai "Setting boundaries = self love" di postingan gue lain waktu.  

Last but not least, mengenali diri sendiri juga sangat membantu kamu untuk mengoptimasi apa yang menjadi kelebihan kamu, dan mengevaluasi plus mengelola kekurangan yang kamu punya. 

Penting banget, kan? Coba aja bayangin kalo kita sendiri gak tahu maunya kita apa, sifat kita sebenarnya gimana, dsb., maka orang lainlah yang akhirnya akan mengambil alih untuk mendefinisikan serta mengontrol itu. Apa yang seharusnya kita kuasai (diri kita sendiri) lalu pada akhirnya malah dikendalikan oleh orang lain, ya, sucks. Akan destructive banget nantinya. Jangan sampe deh, yaaa. 

Sorry nih daritadi agak out of topic. Gue tuh, ya, gini kalo di tengah-tengah obrolan, diskusi, chatting, dan berbagai bentuk komunikasi lainnya, ketika merasa ada sesuatu yang penting buat diomongin pada saat itu, ya, pasti spontan gue bahas. 😅

Manfaat yang menurut gue gak kalah penting dari writing challange ini yaitu; sebagai arsip. Entah kenapa arsip tulisan itu penting-penting-penting banget buat gue. Dengan arsip yang kamu punya, apalagi isinya tentang diri kamu, mirip seperti yang gue bilang barusan, bakalan memudahkan kamu mengevaluasi sesuatu suatu hari nanti. 

Kalo untuk kenang-mengenang, ya, udah pastilah, ya, arsip tulisan itu sabi banget. 

Kalo untuk evaluasi ini maksudnya apa? Misalnya amit-amitsomeday kamu patah hati. Daripada ngabisin waktu misuh-misuh menyalahkan yang tidak pernah kembali or whatever it is, kamu lebih baik membaca tulisan-tulisan lama itu untuk mengetahui faktor-faktor apa dari diri kamu yang bisa mencegah kamu merasakan patah hati itu lagi. Bingung gak? bisa komentar atau kirimin gue email buat diskusi lebih lanjut soal kebingungan kamu hehehe. 
Atau mungkin jenis patah hatinya itu adalah jenis patah hati yang gak bisa dicegah, tapi dengan mengevaluasi diri kamu melalui apa yang pernah kamu tulis tentang hidup dan diri kamu tadi, bener-bener bisa mengubah cara pandang kamu tentang patah hati itu sendiri. 

Itu yang terpenting ketika menyembuhkan luka, yaitu cara pandang yang harus kita ganti. Entah cara pandang itu untuk mengubah kita jadi lebih kuat, berubah menjadi lebih baik, mendorong berkreasi; nyiptain karya atau lagu kayak Taylor Swift, dan lain sebagainya. Anyway, no offense, gue sama sekali nggak menyepelekan patah hati hehe, i know truly how sucks broken-heart is, maka dari itu gue pengen ngasih tahu gimana sebagian kecil langkah preventif mencegah residivisme-patah hati a la gue barusan, wkwk.

Ok, kembali ke 30 Days Writing Challange. Karena lain dan banyak hal, gue perkirakan nggak akan bisa menyelesaikan tantangan itu selama 30 hari. 👺 Makanya judul postingan ini 30 Before 60 sebab gue akan menyelesaikannya dalam 60 hari. Gue akan rutin mengunggah tulisan per topiknya dua hari sekali mulai besok. 

Maaf, ya, kepada kamu semua. Khusus misi nulis kali ini, tujuan gue nulisnya di blog bukan supaya ada yang suka tulisan 30 Days Writing Challange gue. Karena apa yang akan gue tulis untuk topik-topiknya itu adalah yang sejujur-jujurnya based on personality gue di balik layar monitor hehehe. Jadi, tidak untuk membuat kamu terkesan seperti halnya tujuan blog gue di section yang lain, yang gue usahakan banget agak bermanfaat atau minimal entertain kamu. Tapi kalo ada yang kebetulan suka topik challenge yang gue taro di sini nanti, ya, Alhamdulillah hahaha, dan jangan lupa kasih tahu gue. 😂

Gak terasa 35 menit berlalu semenjak gue ngelamun tadi itu. Sekarang jam setengah satu malem di tempat gue berada. Udah cukup ngantuk, jadi gue cukupkan dulu tulisan gue kali ini. 

See you in the next post. Have a great life! 🌞🙋

#cumangetik
 

You Might Also Like

0 Comments

SYAA

My photo
coffeetalkie
Indonesia
Halo folks! Welcome to my random thoughts. My name is Natasyariana Sonawan. Syaa for short. An INTJ for seven times of MBTI test. 17 and still evolves. Live to read. To write. And to learn. You might haven't known me before. Now here you are.
View my complete profile